Minggu, 02 Januari 2011

Ukhti, izinkanku mengkhitbahmu...


Ukhti...

Kami hanya sesusuk lelaki biasa yang ingin cuba menjadi luar biasa dengan menjaga pandangan hanya untuk wanita yang akan menemani perjuangan kami. Meski kadang mata ini tak mampu untuk menahan kerana syaitan yang terus mengganggu kami, maka kami ingin segera menghilangkan syaitan ini dari mata kami. Maka Ukhti, izinkan kami mengkhitbahmu.

Ukhti...

Kami memang bukanlah seorang lelaki sejati bak seorang Ali R.A, tapi kami berusaha untuk memegang janji seperti Ali R.A, kami akan mendedahkan cinta kami selepas menikahimu.Maka izinkanku mengkhitbahmu.

Ukhti...

Kami begitu terpesona dengan keindahanmu. Maka kami akan begitu bangga bila kami ikut menjaga kehormatanmu bila kau mahu menjaga kehormatanmu. Tak kau buka auratmu selain pada mahrammu, kau kibarkan jilbabmu, menandakan kau tulus menjaga kehormatanmu. Maka ukhti, izinkanku mengkhitbahmu.
 
Ukhti...

Kami ingin menjaga kesucianmu sebagai seorang muslimah. Kami tidak redha bila hawa nafsu akan hadir di antara kita yang membawa kita pada hujung maksiat. Dari khalwat bahkan jangan sampai terbuai zina. Naudzubillah... Maka ukhti, izinkanku mengkhitbahmu.

Ukhti...

Kami ingin membentengi diri kami dari kemaksiatan. Hingga tak ada masa lagi kami memikirkan maksiat bila kau ada untuk menjaga diri kami dari setiap langkah kami menuju ladang kehinaan. Maka ukhti, izinkanku mengkhitbahmu.

Ukhti...

Kami ingin menanam benih perhiasan dunia padamu. Kerana kami yakin, pasangan kami adalah isteri yang solehah. Tentu kau pun tahu, perhiasan terindah di dunia ini adalah wanita sholehah, yang akan membuat kami selesa dan tenteram. Maka ukhti, izinkan ku mengkhitbahmu.

Izinkan kami ya ukhti untuk mengkhitbahmu, agar setelah itu kita boleh menjalankan Sunnah Rasulullah Alaihi Wasallam iaitu MENIKAH.

Tak ada lagi daya upaya kami untuk berusaha menjaga setiap langkah ibadah kami, supaya engkau mahu berjuang bersama-sama kami.

Maka bukalah sayapmu, jangan kau tutup kesempatan kami dengan alasan-alasan yang tak mampu kami terima. Kami ingin membentengi diri dan tentu membentengi dirimu dari perangkap syaitan.

Ukhti... 

Izinkanku mengkhitbahmu, 

lalu kita siarkan sunnah Rasul, sampai menuju Jannah-Nya.

1 komentar:

  1. duhai ukhti,,, dmanakah dirimu berada? lama dudui Fajar menanti... :p

    BalasHapus